Video Atas Bulan Dan Bintang
Bulan purnama yang terang dan besar ini menerangi langit Jerman pada Kamis (17/10). Kerumunan orang berkumpul di atas Bukit Olimpiade Munich untuk menyaksikan Bulan di atas kota.
SINGAPURA Setiap negara di dunia memiliki bendera sebagai identitasnya. Bendera-bendera tersebut terdiri dari simbol dan warna yang beragam.
Lambang yang banyak digunakan dalam bendera negara adalah bintang, ada pula yang memiliki lambang bulan dan bintang.
Setidaknya terdapat 12 negara yang menggunakan lambang bulan dan bintang sekaligus pada bendera negaranya. Berikut beberapa bendera negara yang berlambang bulan dan bintang.
Aljazair atau Algeria adalah negara di utara Afrika yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tak heran, negara ini mengambil lambang yang identik dengan Islam, yaitu bulan sabit dan bintang, dalam bendera nasionalnya.
Lambang bulan sabit dan bintang pada bendera Aljazair itu berwarna merah, sementara latar bendera berwarna hijau dan putih.
Wilayah Aljazair pernah menjadi penguasaan Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Ottoman, dan Prancis, hingga akhirnya meraih kemerdekaan pada 5 Juli 1962.
Bendera negara Libya memiliki warna merah, hitam, dan hijau dalam posisi horizontal. Pada bagian tengah bendera, di bidang warna hitam, terdapat lambang bulan sabit dan bintang yang berwarna putih.
Dikutip dari World Population Review, bulan sabit pada bendera Libya melambangkan awal bulan, berdasarkan kalender Islam.
Sedangkan bintang merupakan simbol dari akhir kegelapan bangsa sekaligus sebagai harapan. Libya termasuk dalam wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari awal abad ke-16, lalu dijajah Italia sejak 1911-1943.
Singapura juga menjadi salah satu negara yang memiliki lambang bulan dan bintang pada bendera negaranya.
Bendera nasional Singapura terdiri dari dua warna, merah dan putih, yang diposisikan secara horizontal. Pada bidang warna merah, di bagian kiri atas, terdapat bulan sabit putih.
Bulan sabit ini sebagai lambang negara muda yang sedang naik daun. Sementara, lima bintang putih tersusun melingkar, yang berada di sebelah bulan sabit, melambangkan cita-cita demokrasi, perdamaian, kemajuan, keadilan, dan kesetaraan Singapura.
Bendera negara Turki hanya memiliki dua warna. Bidang bendera berwarna merah cerah, dihiasi dengan lambang bulan sabit dan bintang yang berwarna putih.
Bintang dan bulan merupakan lambang agama Islam yang merupakan agama mayoritas Turki. Desain bendera ini diadopsi dari bendera Kekaisaran Ottoman dan menjadi bendera negara Turki pada 1936.
Bentuk dasar bendera nasional Turki bermula ketika pada 1793, saat pemerintahan Sultan Selim III, mengubah bendera hijau yang digunakan angkatan laut menjadi warna merah. Kemudian, bulan sabit putih dan bintang sudut lima ditambahkan pada bendera tersebut.
Uzbekistan memiliki bendera negara yang terdiri dari bidang horizontal berwarna biru, putih dan hijau. Masing-masing warna mencerminkan air dan langit, kemurnian, serta perdamaian.
Ketiga bidang tersebut dipisahkan oleh garis tipis berwarna merah. Pada bagian kiri atas, tepatnya di bidang berwarna biru, terdapat bulan sabit serta dua belas bintang berukuran kecil yang diposisikan dalam tiga baris.
Masing-masing baris terdiri dari 3, 4, dan 5 bintang. Bulan sabit, selain merupakan simbol Islam, juga melambangkan kelahiran kembali bangsa Uzbekistan sebagai negara merdeka.
Sementara, 12 bintang adalah perwujudan dari 12 bulan dalam kalender Islam.
Bendera Singapura dikibarkan dari helikopter di atas wilayah negara itu. Foto/REUTERS
- Setiap negara di dunia memiliki bendera sebagai identitasnya. Bendera-bendera tersebut terdiri dari simbol dan warna yang beragam.
Lambang yang banyak digunakan dalam bendera negara adalah bintang, ada pula yang memiliki lambang bulan dan bintang.
Setidaknya terdapat 12 negara yang menggunakan lambang bulan dan bintang sekaligus pada bendera negaranya. Berikut beberapa bendera negara yang berlambang bulan dan bintang.
Aljazair atau Algeria adalah negara di utara Afrika yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tak heran, negara ini mengambil lambang yang identik dengan Islam, yaitu bulan sabit dan bintang, dalam bendera nasionalnya.
Lambang bulan sabit dan bintang pada bendera Aljazair itu berwarna merah, sementara latar bendera berwarna hijau dan putih.
Wilayah Aljazair pernah menjadi penguasaan Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Ottoman, dan Prancis, hingga akhirnya meraih kemerdekaan pada 5 Juli 1962.
Bendera negara Libya memiliki warna merah, hitam, dan hijau dalam posisi horizontal. Pada bagian tengah bendera, di bidang warna hitam, terdapat lambang bulan sabit dan bintang yang berwarna putih.
“Beberapa negara di era modern menggunakan simbol bulan sabit dan bintang (atau salah satunya) pada benderanya. Meski demikian, secara pemaknaan, simbol tersebut tidak selalu diasosiasikan dengan Islam.”
Kini walaupun secara luas banyak yang telah mengakui bahwa simbol bulan sabit dan bintang identik dengan Islam, namun tidak sedikit pula yang menolaknya. Mereka yang menolaknya berpendapat bahwa dalam sejarah masa awal Islam, Nabi dan kaum Muslim tidak menggunakan simbol apapun, dan secara sejarah, mereka yang menggunakan simbol bulan sabit dan bintang pada awalnya adalah kaum penganut politeisme. Sehingga sebagai gantinya, sebagai identitas, mereka lebih menggunakan simbol lainnya seperti gambar Ka’bah, kaligrafi Arab, atau ikon masjid.[1]
Meski demikian, terdapat beberapa negara Islam (atau lebih tepatnya yang penduduknya sebagian besar atau seluruhnya beragama Islam) menggunakan simbol bulan sabit dan bintang pada bendera negaranya. Meskipun secara pemaknaan, simbol tersebut tidak selalu diasosiasikan dengan Islam. Berikut ini adalah negara-negara yang dimaksud.
Aljazair terletak di Afrika Utara, mereka memperoleh kemerdekaan dari Prancis pada tahun 1962. Penduduk Aljazair 99 % Muslim, sisanya adalah orang Kristen atau Yahudi.
Pada abad ke-7 orang-orang Arab menyerang Afrika Utara, membawa serta sebuah agama baru, yaitu Islam. Suku aslinya, Berber, tunduk pada Islam dan otoritas Arab, dan Aljazair menjadi salah satu provinsi di bawah kekhalifahan Umayyah. Orang-orang Arab, setelah kemenangan tersebut, banyak yang menetap di Aljazair, pada waktu itu mereka menjadi golongan elit di Aljazair.[2]
Bendera Aljazair setengah hijau (di kiri) dan setengah putih (di kanan). Di bagian tengahnya terdapat gambar bulan sabit dan bintang yang berwarna merah. Warna putih melambangkan kedamaian dan kemurnian. Hijau melambangkan harapan dan keindahan alam. Bulan sabit dan bintang melambangkan iman, dan warna merahnya merupakan simbol penghormatan atas darah pejuang yang terbunuh ketika merebut kemerdekaan dari Prancis.[3]
Azerbaijan terletak di Barat Daya Asia, mereka memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991. Penduduk Azerbaijan 93 % Muslim, sisanya sebagian besar adalah Ortodoks Rusia atau Ortodoks Armenia.
Bendera Azerbaijan terdiri dari tiga garis horizontal seimbang yang berwarna biru, merah, dan hijau (dari atas ke bawah). Terdapat gambar bulan sabit dan bintang bersudut delapan pada bagian tengah garis merahnya. Warna biru melambangkan suku Turki, merah melambangkan kemajuan, dan hijau melambangkan Islam. Bintang bersudut delapan melambangkan delapan cabang suku Turki.[4]
Islam diperkenalkan di wilayah Azerbaijan pada abad ke-7, dan Islam Syiah disahkan sebagai agama resmi Azerbaijan pada abad ke-16. Selama periode Soviet, para pemimpin agama dianiaya, masjid ditutup atau dihancurkan, dan praktik keagamaan secara resmi dilarang.[5]
Komoro adalah negara kepulauan yang berada di wilayah Afrika Selatan, ia terletak di antara Mozambik dan Madagaskar. Penduduk Komoro 98% Muslim, sisanya adalah Katolik Roma.
Bendera Komoro relatif baru, terakhir kali diubah dan diadopsi pada tahun 2002. Bendera ini terdiri dari empat garis horizontal berwarna kuning, putih, merah, dan biru (dari atas ke bawah). Terdapat segitiga hijau sama kaki di sepanjang sisi kirinya, di dalamnya terdapat gambar bulan sabit dan empat bintang berwarna putih. Empat warna pada empat garis horizontal dan bintang mewakili empat pulau utama di negara tersebut.[6]
Malaysia terletak di Asia Tenggara. Penduduk Malaysia 60% Muslim. Sisanya, 20 % beragama Budha, 9 % Kristen, dan 6 % Hindu. Ada juga populasi yang lebih kecil yang mempraktekkan Konfusianisme, Taoisme, dan agama Cina tradisional lainnya.
Bendera Malaysia disebut dengan “Jalur Gemilang”. Empat belas garis horizontal (merah dan putih) melambangkan status kesetaraan dari negara-negara bagian dan pemerintah federal Malaysia. Di sudut atas kiri terdapat kotak berwarna biru yang melambangkan persatuan. Di dalamnya terdapat bulan sabit dan bintang berwarna kuning; kuning adalah warna kerajaan Malaysia. Bintangnya memiliki 14 sudut, yang melambangkan persatuan negara-negara bagian dan pemerintah federal.[7]
Maladewa adalah negara kepulauan yang terletak di Samudra Hindia, sebelah barat daya India. Seluruh penduduk Maladewa adalah Muslim.
Bendera Maladewa memiliki latar belakang merah yang melembangkan keberanian dan darah para pahlawan bangsa. Di tengahnya terdapat kotak hijau besar, yang merupakan lambang kehidupan dan kemakmuran. Di bagian tengah bendera, terdapat gambar bulan sabit putih yang melambangkan keimanan Islam.[8]
Mauritania terletak di barat laut Afrika. Semua penduduk Mauritania adalah Muslim.
Bendera Mauritania berlatarbelakang hijau dengan gambar bulan sabit dan bintang berwarna emas di tengahnya. Seluruh warna pada bendera melambangkan warisan kebudayaan Afrika Mauritania, yakni warna tradisional Pan-Afrika. Hijau juga melambangkan harapan, dan emas melambangkan pasir di Gurun Sahara. Bulan sabit dan bintang melambangkan warisan Islam Mauritania.[9] (PH)
Simbol Bulan Sabit dan Bintang dalam Islam (5): Bendera Negara (2)
Simbol Bulan Sabit dan Bintang dalam Islam (3): Masa Dinasti Ustmaniyah
[1] Huda, “A History of the Crescent Moon in Islam”, dari laman https://www.thoughtco.com/the-crescent-moon-a-symbol-of-islam-2004351, diakses 18 November 2018.
[2] “Algeria.” Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.
[3] Huda, “The Crescent Moon Symbol on National Flags”, dari laman https://www.thoughtco.com/crescent-moon-symbol-4122759, diakses 18 November 2018.
[5] Suny, Ronald Grigor. “Azerbaijan.” Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.
[6] Huda, “The Crescent Moon Symbol on National Flags”, Ibid.
Bendera Singapura dikibarkan dari helikopter di atas wilayah negara itu. Foto/REUTERS
- Setiap negara di dunia memiliki bendera sebagai identitasnya. Bendera-bendera tersebut terdiri dari simbol dan warna yang beragam.
Lambang yang banyak digunakan dalam bendera negara adalah bintang, ada pula yang memiliki lambang bulan dan bintang.
Setidaknya terdapat 12 negara yang menggunakan lambang bulan dan bintang sekaligus pada bendera negaranya. Berikut beberapa bendera negara yang berlambang bulan dan bintang.
Aljazair atau Algeria adalah negara di utara Afrika yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Tak heran, negara ini mengambil lambang yang identik dengan Islam, yaitu bulan sabit dan bintang, dalam bendera nasionalnya.
Lambang bulan sabit dan bintang pada bendera Aljazair itu berwarna merah, sementara latar bendera berwarna hijau dan putih.
Wilayah Aljazair pernah menjadi penguasaan Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Ottoman, dan Prancis, hingga akhirnya meraih kemerdekaan pada 5 Juli 1962.
Bendera negara Libya memiliki warna merah, hitam, dan hijau dalam posisi horizontal. Pada bagian tengah bendera, di bidang warna hitam, terdapat lambang bulan sabit dan bintang yang berwarna putih.
Dikutip dari World Population Review, bulan sabit pada bendera Libya melambangkan awal bulan, berdasarkan kalender Islam.
Sedangkan bintang merupakan simbol dari akhir kegelapan bangsa sekaligus sebagai harapan. Libya termasuk dalam wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari awal abad ke-16, lalu dijajah Italia sejak 1911-1943.
Singapura juga menjadi salah satu negara yang memiliki lambang bulan dan bintang pada bendera negaranya.
Bendera nasional Singapura terdiri dari dua warna, merah dan putih, yang diposisikan secara horizontal. Pada bidang warna merah, di bagian kiri atas, terdapat bulan sabit putih.
Bulan sabit ini sebagai lambang negara muda yang sedang naik daun. Sementara, lima bintang putih tersusun melingkar, yang berada di sebelah bulan sabit, melambangkan cita-cita demokrasi, perdamaian, kemajuan, keadilan, dan kesetaraan Singapura.
Bendera negara Turki hanya memiliki dua warna. Bidang bendera berwarna merah cerah, dihiasi dengan lambang bulan sabit dan bintang yang berwarna putih.
Bintang dan bulan merupakan lambang agama Islam yang merupakan agama mayoritas Turki. Desain bendera ini diadopsi dari bendera Kekaisaran Ottoman dan menjadi bendera negara Turki pada 1936.
Bentuk dasar bendera nasional Turki bermula ketika pada 1793, saat pemerintahan Sultan Selim III, mengubah bendera hijau yang digunakan angkatan laut menjadi warna merah. Kemudian, bulan sabit putih dan bintang sudut lima ditambahkan pada bendera tersebut.
Uzbekistan memiliki bendera negara yang terdiri dari bidang horizontal berwarna biru, putih dan hijau. Masing-masing warna mencerminkan air dan langit, kemurnian, serta perdamaian.
Ketiga bidang tersebut dipisahkan oleh garis tipis berwarna merah. Pada bagian kiri atas, tepatnya di bidang berwarna biru, terdapat bulan sabit serta dua belas bintang berukuran kecil yang diposisikan dalam tiga baris.
Masing-masing baris terdiri dari 3, 4, dan 5 bintang. Bulan sabit, selain merupakan simbol Islam, juga melambangkan kelahiran kembali bangsa Uzbekistan sebagai negara merdeka.
Sementara, 12 bintang adalah perwujudan dari 12 bulan dalam kalender Islam.
• 14.8 x 21 x 0.5 cm (0.2 kg)
Revolusi Satria Bulan Bintang 4 - Pertarungan Misteri
Baru sahaja Bandar Anggerik aman daripada gangguan musu, penduduk di kawasan itu sekali lagi digemparkan dengan amukan robot gergasi yang tambah menghuru harakan keadaan. Bagaikan sebuah bandar mati, muncul pula seorang wira misteri menghulurkan bantuan.
Persoalannya, siapakah wira misteri yang menjadi hero di bandar itu? Siapakah pula di sebalik huru hara ini?